Connect with us

Viral

Merinding, Ini Isi Surat Wasiat Ibu dan Anak yang Kerangkanya Ditemukan di Bandung

Published

on

Surat Wasiat Ibu dan Anak yang Kerangkanya ditemukan di Bandung. Gambar :X/@BNGPY

MPN Indonesia - Kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Perumahan Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menggemparkan masyarakat.

Identitas keduanya diungkap sebagai Indah Hayati (55) dan anaknya, Elia Imanuel Putra (24). Penemuan ini menjadi sorotan karena adanya surat wasiat yang ditemukan di lokasi kejadian.

Penemuan Kerangka oleh Mantan Suami

Kerangka Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra ditemukan pada Senin (29/7) oleh Mudjoyo Tjandra, mantan suami Indah, yang baru pertama kali mengunjungi rumah tersebut setelah bertahun-tahun bercerai.

Rumah tersebut diketahui sudah lama tidak berpenghuni sebelum akhirnya Mudjoyo memutuskan untuk berkunjung.

Penemuan ini memicu perhatian pihak berwenang.

Tim Inafis Polres Cimahi dan tim forensik Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab kematian mereka.

Berbagai barang bukti diamankan dari lokasi, termasuk pakaian, kerangka mayat, bekas air, dan sejumlah tulisan tangan.

Pesan Terakhir dalam Surat Wasiat

Saat melakukan penyelidikan, polisi menemukan surat wasiat dan pesan-pesan yang ditulis oleh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra.

Pesan-pesan tersebut ditujukan kepada Mudjoyo Tjandra dan ditemukan di dinding rumah serta dalam bentuk surat wasiat.

Salah satu pesan Indah Hayati ditujukan langsung kepada mantan suaminya.

Ia menyampaikan harapan agar Mudjoyo tidak menyakiti wanita lain jika menikah lagi.

“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti, aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan, yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu dipajang di FB Hendra Setiawan,” tulis Indah dalam pesannya.

Baca Juga:  Todongkan Celurit, Perampok Warung Madura di Depok Gagal Dapat Curian

Selain itu, Indah memberikan petunjuk kepada polisi untuk mencari empat USB yang berisi pesan-pesan lain yang disimpan dalam format web.

Ia menuliskan peringatan ini di dinding rumah, dengan pesan.

“Warning !!! Cari USB ada 4 USB Drive aku tulisan pesan untuk dibaca pak polisi dalam bentuk web,” tulisnya.

Permintaan Rumah Dijadikan Masjid

Selain pesan kepada mantan suaminya, Indah juga meninggalkan pesan untuk warga setempat.

Ia meminta agar rumah yang ditempatinya diwakafkan dan dijadikan masjid jika mantan suaminya tidak menyerahkan hak mereka.

“Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk RT 10,” tulis Indah.

Indah Hayati tampaknya sangat menekankan pentingnya rumah tersebut dijadikan masjid, terutama jika haknya tidak dipenuhi oleh mantan suaminya.

Ia juga meminta agar Ketua RT setempat menagih janji tersebut dan memastikan rumah tersebut didirikan sebagai masjid.

Kekecewaan Elia Imanuel Terhadap Ayahnya

Sementara itu, Elia Imanuel Putra dalam pesannya mengekspresikan kekecewaannya terhadap ayahnya yang dianggap tidak menepati janji untuk membiayai pendidikan.

“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah,” tulis Elia dalam suratnya.

Ia juga meminta maaf karena merasa tidak bisa menjadi anak yang sempurna.

Dalam tulisannya, Elia menyampaikan penyesalan karena tidak mampu memenuhi harapan ayahnya.

Ia merasa bahwa ayahnya terlalu menuntut kesempurnaan, bahkan sampai meninggalkan istri sebelumnya.

Elia menegaskan bahwa hanya Tuhan yang sempurna, dan ia meminta maaf karena merasa tidak bisa mencapai standar tersebut.

Baca Juga:  Pilu! Pelajar di Demak Bersetubuh di Ruang Kelas SD, Ditonton 9 Temannya

Keterangan Warga Setempat

Sejumlah tetangga turut memberikan keterangan mengenai kehidupan Indah dan Elia. Entin (43), seorang teman dekat, menyatakan bahwa Indah dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Komunikasi terakhir antara mereka terjadi lima tahun yang lalu, ketika Indah berencana pindah tempat tinggal.

“Pribadinya memang tertutup, kecuali kalau ke temannya baru mau ngobrol,” ungkap Entin.

Tetangga lain, Ai Suryati (54), juga menyampaikan bahwa ia tidak menaruh kecurigaan ketika Indah dan anaknya tidak terlihat lagi, karena mengira mereka sudah pindah rumah.

Penyidikan Masih Berlangsung

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyatakan bahwa meskipun sejumlah barang bukti telah ditemukan, penyebab pasti kematian Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra belum dapat dipastikan.

Penyidik masih mendalami temuan di lokasi untuk menentukan apakah kematian mereka terkait dengan tindak pidana atau tidak.

“Di sini kita melakukan pendalaman terkait barang yang ditemukan. Itu sebagai petunjuk untuk bisa menentukan apakah penemuan kerangka ini ada keterkaitan dengan suatu tindak pidana atau tidak,” kata Kapolres Tri.

Polisi menegaskan bahwa tulisan tangan yang ditemukan di lokasi akan dicocokkan dengan bukti-bukti lain sebagai penunjang penyelidikan.

Proses ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kasus ini.

Trending