Connect with us

Teknologi

Kapsul Dragon SpaceX Jadi Pilihan Utama NASA untuk Pulangkan Astronot yang Terjebak di Orbit

Published

on

Kapsul dragon SpaceX. Gambar : Instagram/@spacex

MPN Indonesia - NASA telah mengambil keputusan untuk memulangkan dua astronot yang saat ini terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan menggunakan kapsul Dragon milik SpaceX.

Langkah ini diambil setelah munculnya kendala teknis pada kapsul Starliner yang dikembangkan oleh Boeing.

Menurut jadwal terbaru, kedua astronot tersebut akan kembali ke Bumi pada Februari 2024.

Alasan Di Balik Penggunaan SpaceX Dragon

Keputusan untuk menggunakan kapsul SpaceX Dragon bukanlah tanpa alasan. Awalnya, NASA berencana memulangkan astronot Sunita “Suni” Williams dan Barry “Butch” Wilmore menggunakan kapsul Starliner.

Kedua astronot tersebut tiba di ISS pada 6 Juni 2024, sebagai bagian dari misi uji coba penting Starliner, yang bertujuan membuktikan kemampuan kapsul Boeing dalam mengangkut awak ke stasiun luar angkasa.

Namun, selama masa uji coba, Starliner menghadapi berbagai masalah teknis, termasuk kebocoran kecil serta kegagalan pada beberapa pendorongnya.

Kerusakan tersebut membuat kedua astronot harus tinggal lebih lama di ISS daripada yang direncanakan.

NASA pun melakukan peninjauan ulang untuk memutuskan langkah yang paling aman bagi pemulangan Williams dan Wilmore.

Pada 24 Agustus 2024, NASA mengumumkan keputusan untuk menggunakan kapsul SpaceX Dragon, yang dianggap lebih aman dan telah terbukti andal dalam beberapa misi sebelumnya.

Masalah Teknis pada Boeing Starliner

Kapsul Starliner mengalami beberapa kendala teknis selama misi uji cobanya, yang akhirnya menjadi alasan utama NASA memilih alternatif lain untuk memulangkan astronot.

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi Starliner adalah kegagalan pendorong kontrol reaksi, yang berfungsi menjaga kapsul tetap stabil dan pada posisi yang benar saat akan keluar dari ISS dan memasuki atmosfer Bumi.

Baca Juga:  Pecinta iPhone Merapat! Begini Cara Ikut Pre-Order iPhone 16

Selain itu, terdeteksi pula kebocoran kecil pada sistem kapsul, yang menambah risiko misi tersebut.

Meski beberapa pendorong berhasil diaktifkan kembali setelah perbaikan di orbit, NASA memutuskan untuk tidak mengambil risiko lebih lanjut dengan menggunakan Starliner dalam misi berawak ini.

Boeing telah melakukan pengujian ekstensif terhadap sistem propulsi kapsul baik di luar angkasa maupun di darat.

Namun, hingga pengujian terbaru pada awal Agustus 2024, NASA belum merasa yakin bahwa kapsul ini siap untuk membawa astronot kembali ke Bumi dengan aman.

Pernyataan Pejabat NASA

Dalam konferensi pers pada 24 Agustus 2024, Administrator NASA, Bill Nelson, menjelaskan bahwa keselamatan astronot menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang diambil.

“NASA telah memutuskan bahwa Butch dan Suni akan kembali dengan SpaceX Crew-9 pada Februari mendatang, dan Starliner akan kembali tanpa awak,” ungkap Nelson.

Ia juga menambahkan bahwa Boeing dan NASA telah bekerja sama untuk menganalisis data serta memastikan bahwa masalah pada Starliner dipahami dengan baik sebelum kapsul itu digunakan kembali untuk misi berawak di masa depan.

Nelson menegaskan bahwa keputusan ini bukan hanya karena masalah teknis, tetapi juga karena NASA berkomitmen pada keselamatan.

“Penerbangan luar angkasa itu berisiko, bahkan dalam kondisi paling aman sekalipun,” lanjutnya, seraya menyatakan bahwa misi uji coba seperti ini selalu memiliki tantangan tersendiri.

Oleh karena itu, NASA memilih langkah yang lebih hati-hati dengan menggunakan kapsul Dragon yang telah teruji.

Keandalan SpaceX Dragon

SpaceX Dragon telah menjadi andalan NASA dalam beberapa misi pengangkutan awak ke ISS, termasuk misi-misi sebelumnya yang melibatkan Crew Dragon.

Dengan rekam jejak yang baik, kapsul ini dianggap sebagai pilihan paling aman untuk memulangkan Williams dan Wilmore.

Baca Juga:  Kini Pengguna Instagram Bisa Beri Komentar di Story Orang Lain

Dalam situasi yang memerlukan kepastian tinggi, kapsul Dragon telah terbukti mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Keberhasilan kapsul Dragon dalam misi-misi sebelumnya memberikan kepercayaan lebih kepada NASA untuk menggunakan teknologi SpaceX dalam misi yang sangat krusial ini.

“SpaceX telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam misi pengangkutan awak, dan kami percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat,” kata Nelson.

Langkah Selanjutnya untuk Boeing

Meskipun keputusan NASA untuk menggunakan SpaceX Dragon merupakan pukulan bagi Boeing, Nelson menyatakan bahwa perusahaan tersebut tetap menjadi mitra penting dalam program luar angkasa NASA.

“Kami ingin memastikan bahwa Starliner dapat berfungsi dengan baik sebagai bagian dari jaminan akses kru kami ke ISS,” tegas Nelson.

Trending