Connect with us

Viral

Maling Bebek Dipukuli Warga, Keesokan Harinya Tewas

Published

on

Maling bebek dipukuli warga. Gambar: Ilustrasi Canva

MPN Indonesia - Pada Minggu dini hari (4/8), sebuah insiden terjadi di Desa Karyomukti, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Seorang pemuda berusia 25 tahun, yang kemudian diidentifikasi sebagai Bima RM, dilaporkan tewas sehari setelah ia dituduh mencuri tujuh ekor anak bebek.

Kejadian ini menimbulkan perdebatan di masyarakat setelah video pemukulan terhadap pemuda tersebut beredar di media sosial.

Kronologi Kejadian

Insiden bermula pada pukul 00.30 WIB, ketika seorang pemuda tak dikenal melintas di Desa Karyomukti.

Pemuda ini berhenti di sebuah warung yang masih buka untuk membeli minuman.

Menurut Kepala Desa Karyomukti, Nur Wasis, pemuda tersebut tampak mencurigakan karena tubuhnya dalam keadaan basah kuyup dan kakinya berlumpur.

Saat ditanya oleh pemilik warung, pemuda itu mengaku baru selesai menjala ikan, namun kecurigaan muncul ketika terdengar suara bebek dari dalam karung yang ia bawa.

Pemilik warung, merasa curiga, segera menghubungi perangkat desa.

Pemuda tersebut kemudian dibawa ke balai desa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Di balai desa, pemuda itu akhirnya mengakui bahwa ia bernama Bima RM, warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.

Ia mengaku telah mencuri tujuh ekor anak bebek dari kandang kerbau di Desa Kaibahan.

Permasalahan ini awalnya dianggap selesai secara kekeluargaan, dengan dibuatnya surat pernyataan oleh Bima di hadapan perangkat desa serta pemilik bebek, Tasmo, dan Kepala Desa Sidosari, M Eksan.

Pemukulan yang Tersebar di Media Sosial

Meskipun masalah pencurian tersebut dianggap selesai, insiden di balai desa tak berhenti di sana.

Baca Juga:  Pria Tewas Tertimpa Temannya Saat Lomba Panjat Pinang di Brebes

Sebuah video yang memperlihatkan aksi pemukulan terhadap Bima di balai desa viral di media sosial.

Video ini menimbulkan perdebatan di kalangan warganet, banyak yang menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga.

Menanggapi video tersebut, Nur Wasis membantah adanya pengeroyokan massal oleh warga.

Ia mengakui bahwa terjadi aksi pemukulan spontan karena emosi warga, namun menegaskan bahwa tidak ada penganiayaan berat.

“Di Balai Desa Karyomukti dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terdapat luka akibat kekerasan,” ujar Nur Wasis.

Kondisi Kesehatan Maling Tewas di Hari Berikutnya

Setelah insiden di balai desa, Bima dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari, M Eksan. Namun, pada Minggu pagi, Bima dilaporkan mengalami muntah-muntah dan segera dievakuasi ke RSUD Kesesi.

Setelah sempat mendapatkan rawat jalan, kondisi Bima tidak membaik dan dia kembali dilarikan ke rumah sakit.

Sayangnya, nyawa Bima tidak tertolong dan ia menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi.

Pihak keluarga Bima, termasuk ibu kandung dan istrinya, menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso menegaskan bahwa keluarga korban menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah Bima.

“Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Ada surat pernyataannya juga,” ujar Nur Wasis.

Reaksi Warga dan Proses Hukum Lanjutan

Video pemukulan yang menyebar di media sosial tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga mengundang penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim membenarkan adanya kematian dalam kasus ini.

Ia dan mengungkapkan bahwa pemeriksaan saksi-saksi masih dilakukan untuk mendalami peristiwa tersebut.

“Ya, ada yang meninggal dunia. Masih kita lakukan pendalaman terkait hal itu,” ujar Isnovim.

Baca Juga:  Pria Surabaya jadi Korban Penipuan usai Pesan Cewek di MiChat, yang Datang Waria dan Terpaksa Bayar Rp600 Ribu

Pihak kepolisian menyatakan bahwa saat ini mereka masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan maling tewas.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso, menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak kekerasan yang terjadi di balai desa.

Ia juga menekankan adanya perbedaan antara kondisi Bima saat diamankan di balai desa dan foto yang beredar di media sosial.

“Sudah dalam penanganan. Saat ini tahap pemeriksaan saksi-saksi. Karena, foto yang beredar dengan pelaku yang diamankan di balai desa berbeda,” tambah Doni Prakoso.

Journalism graduate with a passion for media and technology. With experience in SEO writing, shares insights on the latest trends and developments in the digital world.

Trending