Connect with us

Viral

La Junta Menuding MV “Gala Bunga Matahari” Meniru Iklan John Lewis

Published

on

La Junta tuding MV Gala Bunga Matahari plagiat iklan John Lewsi. Gambar : tiktok/@mindplace.

MPN Indonesia - Pada 8 Agustus 2024, penyanyi Sal Priadi merilis video musik terbaru untuk lagunya yang berjudul Gala Bunga Matahari.

Disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, video klip ini langsung menarik perhatian publik, bahkan berhasil menduduki peringkat pertama dalam kategori musik trending di YouTube.

Meskipun meraih popularitas tinggi, video musik tersebut kini tengah menghadapi tudingan terkait plagiarisme.

Seorang YouTuber dengan nama akun La Junta (@Dibalikmindplace) memicu kontroversi pada 10 Agustus 2024, setelah mengunggah video yang menuduh bahwa konsep visual dari video musik Gala Bunga Matahari meniru iklan terkenal John Lewis yang dirilis pada 2015.

Kemiripan Konsep MV

Dalam video yang diunggahnya, La Junta menyoroti bahwa video musik Gala Bunga Matahari memiliki banyak kesamaan dengan iklan John Lewis.

Ia menekankan adanya kemiripan pada visualisasi seorang anak kecil yang tinggal di planet lain dan melambaikan bunga matahari ke arah Bumi.

Menurut La Junta, adegan ini sangat mirip dengan salah satu adegan dalam iklan John Lewis, di mana seorang pria tua yang tinggal di bulan berkomunikasi dengan seorang gadis kecil di Bumi.

Adegan ini, yang dibintangi oleh Gempita Nora Marten dan aktor senior Landung Simatupang dalam video musik Gala Bunga Matahari, bercerita tentang seorang anak yang tinggal di planet lain dan menggunakan bunga matahari sebagai alat komunikasi dengan pria yang berada di Bumi.

Visualisasi tersebut, meskipun dianggap menyentuh oleh banyak penonton, dinilai La Junta sebagai bukti kuat bahwa MV Gala Bunga Matahari plagiat dari iklan John Lewis.

Apresiasi dan Kritik

Terlepas dari tudingan plagiarisme, video musik Gala Bunga Matahari tetap mendapatkan banyak apresiasi dari penonton.

Baca Juga:  Satpam Tempat Wisata Dipecat Usai Buah Pepaya Dicuri Ibu-Ibu

Lokasi syuting, seperti di Gumuk Pasir Parangkusumo dan Potrobayan River Camp di Yogyakarta, serta cerita emosional, turut menjadi daya tarik tersendiri.

Lagu ini juga berhasil viral di berbagai platform media sosial, seperti TikTok dan Instagram, dengan banyak pengguna yang memanfaatkan potongan lagu tersebut dalam konten kreatif mereka.

Namun, La Junta tidak tinggal diam. Dalam kritiknya, ia menekankan bahwa meskipun cerita dari video musik Gala Bunga Matahari dan iklan John Lewis berbeda, penggunaan elemen visual yang serupa dapat dianggap sebagai tindakan plagiarisme dalam industri kreatif.

Menurutnya, di era digital yang penuh dengan informasi dan kemudahan akses terhadap karya seni, penting bagi para kreator untuk menjaga keaslian dan orisinalitas dalam setiap karya yang mereka ciptakan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Sal Priadi atau tim produksinya terkait tuduhan plagiarisme yang dilontarkan oleh La Junta.

Journalism graduate with a passion for media and technology. With experience in SEO writing, shares insights on the latest trends and developments in the digital world.

Trending