Connect with us

Internasional

Korban Tewas Akibat Serangan Ukraina di Kursk Meningkat Jadi 17 Jiwa dan 140 Luka-Luka

Published

on

Serangan Ukraina di Kursk. Gambar : Instagram/@ukrainian_armed_forces

MPN Indonesia - Jumlah korban tewas akibat serangan yang dilakukan oleh Ukraina di wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, terus meningkat.

Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh otoritas setempat pada Selasa (20/08), korban tewas kini mencapai 17 orang.

Serangan ini menjadi salah satu insiden signifikan dalam ketegangan yang semakin meningkat antara Ukraina dan Rusia.

Data Korban Terus Bertambah

Menurut informasi yang diterima dari kantor berita pemerintah Rusia, TASS, jumlah korban tewas terbaru akibat serangan Angkatan Bersenjata Ukraina telah mencapai 17 orang.

Serangan tersebut juga mengakibatkan lebih dari 140 orang terluka, dengan 74 di antaranya saat ini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, termasuk empat anak-anak.

Angka ini menunjukkan dampak serius dari konflik yang sedang berlangsung di wilayah perbatasan tersebut, memperparah ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Sebelumnya, Gubernur Kursk, Alexey Smirnov, melaporkan bahwa korban tewas akibat serangan tersebut awalnya berjumlah 12 orang, dengan 121 lainnya mengalami luka-luka.

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban terus bertambah seiring berjalannya waktu, memperlihatkan parahnya serangan yang dilakukan oleh Ukraina di wilayah Kursk.

Serangan Bermula di Perbatasan Sudzha

Serangan Ukraina ini dilaporkan pertama kali terjadi pada malam hari antara tanggal 5 dan 6 Agustus, di wilayah perbatasan dekat kota Sudzha, sekitar 10 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Serangan ini diduga merupakan bagian dari operasi yang lebih besar dan terkoordinasi dengan baik oleh pihak Ukraina.

Insiden ini memicu eskalasi konflik di wilayah perbatasan tersebut, yang semakin memperburuk hubungan antara Ukraina dan Rusia.

Baca Juga:  Suami di Perancis Tega Bius Istrinya untuk Diperkosa oleh 80 Pria Asing

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan kecamannya terhadap serangan tersebut.

Ia menuduh Ukraina melakukan provokasi skala besar dan menyebut tindakan ini sebagai serangan teroris.

Tuduhan ini semakin mempertegas ketegangan antara kedua negara yang sudah berlangsung sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Sementara itu, dari pihak Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa serangan tersebut adalah operasi yang direncanakan oleh militer Ukraina.

Menurutnya, tujuan utama dari serangan ini adalah untuk menciptakan daerah penyangga guna melindungi wilayah Ukraina dari potensi serangan lanjutan dari Rusia.

Ukraina Klaim Merebut Wilayah di Kursk

Pada Senin (19/08), Presiden Zelenskyy mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah berhasil merebut kembali wilayah seluas 1.250 kilometer persegi serta menguasai 92 permukiman di wilayah Kursk sejak serangan dimulai.

Namun, klaim ini belum mendapatkan tanggapan resmi dari pihak Rusia.

Kedua pihak terus mengklaim keberhasilan masing-masing dalam operasi militer yang masih berlangsung di sepanjang perbatasan.

Di tengah situasi yang semakin memburuk, Gubernur Kursk, Alexey Smirnov, mengumumkan bahwa sekitar 121 ribu penduduk di wilayah tersebut telah dievakuasi guna menghindari dampak dari serangan yang terus berlangsung.

Selain itu, sekitar 59 ribu orang lainnya sedang mempersiapkan diri untuk melakukan evakuasi.

Ketegangan yang Semakin Meningkat

Serangan yang dilancarkan oleh Ukraina ke wilayah Kursk ini semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang telah berseteru sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Dengan jumlah korban yang terus meningkat, baik dalam hal korban tewas maupun luka-luka, situasi di wilayah Kursk memperlihatkan bahwa konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Ribuan warga sipil terpaksa mengungsi untuk menghindari dampak serangan, sementara pihak militer dari kedua negara terus melakukan operasi di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Presiden Rusia Putin Disorot usai Cium Al Quran Berlapis Emas dalam Peresmian Masjid di Chechnya

Evakuasi Penduduk Terus Berlangsung

Langkah evakuasi penduduk di wilayah Kursk menjadi prioritas utama bagi pemerintah Rusia. Gubernur Smirnov menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan upaya untuk memindahkan warga sipil dari zona konflik.

Kendati demikian, dengan ketegangan yang terus meningkat dan operasi militer yang belum mereda, situasi di wilayah tersebut masih sangat rentan.

Journalism graduate with a passion for media and technology. With experience in SEO writing, shares insights on the latest trends and developments in the digital world.

Trending