Berita
Presiden Prabowo Akan Lanjutkan Program Bansos Beras untuk 16 Juta Penerima di Tahun 2025
Presiden Prabowo Subianto melanjutkan program bansos beras bagi 16 juta warga pada Januari-Februari 2025. Simak detailnya di sini.
MPN Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memastikan keberlanjutan program bantuan sosial (bansos) berupa beras bagi 16 juta warga penerima manfaat pada awal tahun 2025.
Program ini menyediakan beras sebanyak 10 kilogram per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama dua bulan, yaitu Januari dan Februari 2025.
Keputusan Ditetapkan dalam Rapat Terbatas
Keputusan terkait program bansos ini diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (26/11).
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa program tersebut akan mengalokasikan sebanyak 160.000 ton beras cadangan Bulog untuk Januari dan Februari 2025.
“Jadi bantuan pangan sudah diputuskan ratas yang dipimpin Pak Presiden. Januari nanti ada 160.000 ton (beras) untuk 16 juta penerima,” ujar Zulhas seusai rapat koordinasi terbatas di kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Jumat (29/11).
Alokasi Tambahan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga
Selain program bansos beras, pemerintah juga akan meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menyiapkan 300.000 ton beras pada periode yang sama.
Sebanyak 150.000 ton akan didistribusikan setiap bulan dalam kemasan lima kilogram oleh Perum Bulog.
Program SPHP bertujuan untuk menstabilkan harga dan pasokan beras di pasar.
Secara keseluruhan, pemerintah akan mengalokasikan total 620.000 ton beras cadangan Bulog untuk program bansos dan SPHP selama dua bulan pertama tahun 2025.
“Karena Januari-Februari produksi (beras) kita di bawah 2 juta ton, sementara kebutuhan rata-rata mencapai 2,6 juta ton, stok Bulog saat ini ada 2 juta ton,” jelas Zulhas.
Dampak Program terhadap Stok Cadangan Beras Bulog
Zulhas memaparkan bahwa distribusi beras untuk kedua program ini akan mengurangi stok cadangan Bulog sebesar 620.000 ton pada Januari dan Februari 2025.
Namun, ia optimistis Bulog akan kembali menyerap beras dari produksi dalam negeri pada Maret-April 2025, dengan target lebih dari 1 juta ton.
“Dengan bantuan pangan dan SPHP, (stok) Bulog selama dua bulan akan berkurang 320.000 ton, ditambah 300.000 ton, totalnya 620.000 ton. Tapi Bulog nanti Maret-April (2025) akan menyerap mungkin 1 juta ton lebih kurang,” katanya.
Penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras
Untuk mendukung stabilitas harga, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras merek SPHP dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak Mei 2024.
Kebijakan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan memastikan distribusi beras tetap berjalan lancar.
Melalui program bantuan sosial ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan pokok, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
-
Gadget2 months ago
Pecinta iPhone Merapat! Begini Cara Ikut Pre-Order iPhone 16
-
Berita3 months ago
Pria di Aceh Tenggara Bunuh Istri karena Sering Live TikTok
-
Internasional3 months ago
Wanita Pelari di Malaysia Berlumuran Darah usai Diserang Berang-Berang
-
Berita3 months ago
Pertamax Masuk Kategori BBM Kotor Seperti Pertalite
-
Olahraga2 months ago
Erick Thohir Bakal Datangkan Presiden FIFA ke Indonesia pada Oktober 2024.
-
Viral2 months ago
Tulis Surat Terbuka ke Jokowi, Ibu Korban Pencabulan oleh DPRD Singkawang: Pelaku Terlalu Kuat & Berkuasa
-
Viral2 months ago
Caleg DPRD Singkawang yang Diduga Pelaku Pencabulan Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD
-
Entertainment3 months ago
Lolly Dijemput Paksa Nikita Mirzani, Bawa Polisi dan dr. Oky Pratama