Connect with us

Internasional

Wanita Pelari di Malaysia Berlumuran Darah usai Diserang Berang-Berang

Pelari wanita mengalami luka serius akibat serangan berang-berang di Tanjung Aru Recreation Park, Sabah, Malaysia.

Published

on

Gambar: Ilustrasi Canva

MPN Indonesia - Seorang pelari wanita mengalami luka serius setelah diserang sekelompok berang-berang di Tanjung Aru Recreation Park, Sabah, Malaysia.

Insiden ini terjadi ketika wanita tersebut sedang berlari santai di taman dan tiba-tiba diserang oleh delapan berang-berang.

Video yang beredar menunjukkan bahwa setelah serangan tersebut, hewan-hewan itu melarikan diri, meninggalkan korban yang berlumuran darah.

Menurut laporan, pelari tersebut awalnya tidak menyadari kehadiran sekelompok berang-berang sebelum mereka mengepung dan membuatnya terjatuh.

Serangan ini cukup mengejutkan karena berang-berang di taman tersebut sebelumnya tidak pernah menimbulkan masalah bagi pengunjung.

Roland Oliver Niun, Direktur Departemen Satwa Liar Sabah, menyebutkan bahwa kemungkinan serangan ini dipicu oleh perubahan perilaku hewan akibat interaksi dengan manusia.

Niun menjelaskan bahwa berang-berang tersebut masuk ke taman untuk mencari makanan di kolam yang berada di area tersebut.

“Berang-berang ini tidak biasanya berperilaku agresif, namun interaksi dengan manusia, seperti memberi mereka makan, dapat mengubah perilaku mereka,” kata Niun.

Langkah Keamanan untuk Mencegah Serangan Berulang

Menanggapi insiden ini, pihak berwenang telah merencanakan sejumlah langkah pencegahan untuk memastikan serangan serupa tidak terjadi lagi.

Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat pagar di sekitar taman untuk mencegah masuknya berang-berang dan hewan liar lainnya.

Selain itu, pemantauan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengawasi pergerakan berang-berang di sekitar area rekreasi.

Niun juga menekankan pentingnya kerja sama dengan manajer taman dalam melaporkan setiap penampakan berang-berang setelah perbaikan pagar selesai dilakukan.

“Kami akan memastikan pemantauan yang lebih ketat untuk melindungi pengunjung dan menghindari insiden serupa,” tambahnya.

Baca Juga:  Puluhan Imigran Rohingya Terdampar di Aceh Timur, 6 Ditemukan Tewas

Serangan Serupa di Asia Tenggara

Meski terdengar ekstrem, serangan berang-berang seperti ini bukanlah kali pertama di Asia Tenggara.

Pada tahun 2021, seorang pria di Singapura mengalami nasib serupa ketika sekelompok berang-berang menyerangnya di sebuah taman umum.

Korban, Graham George Spencer, menderita 26 gigitan dalam waktu kurang dari 10 detik. Dalam keterangannya, Spencer mengungkapkan bahwa dia merasa hidupnya terancam selama serangan tersebut.

“Saya benar-benar berpikir mereka akan membunuh saya,” kata Spencer yang masih trauma dengan kejadian tersebut.

Trending