Akui Dirinya Dominan dan Mandiri, Febby Rastanty: Saya Menghargai Peran Suami sebagai Pemimpin

MPN Indonesia - Febby Rastanty membagikan pandangannya tentang pernikahan setelah menikah dengan Drajad Djumantara pada Sabtu (9/11).

Pernikahan tersebut menjadi awal baru dalam kehidupan Febby sebagai seorang istri.

Ia menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan kompromi dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Pengakuan Febby Rastanty tentang Dunia Pernikahan

Dalam wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube Adjie SantosoputroTV  pada Minggu (24/11), Febby Rastanty secara terbuka membahas pengalaman barunya sebagai seorang istri.

Ia mengakui bahwa dirinya memiliki sifat dominan, namun tetap menghormati peran suaminya sebagai pemimpin rumah tangga.

“Ada kalanya aku yang lebih dominan, tetapi aku harus tetap menghargai peran suami sebagai pemimpin,” ujar Febby.

Pandangan tersebut mencerminkan usahanya untuk menyeimbangkan peran antara suami dan istri dalam hubungan mereka.

Selain itu, Febby menekankan bahwa pernikahan membutuhkan keseimbangan dan saling melengkapi.

Baginya, menjaga rasa hormat satu sama lain adalah fondasi utama hubungan yang sehat.

Febby Rastanty juga menyoroti dampak media sosial terhadap pandangan masyarakat tentang pernikahan.

Menurutnya, banyak pasangan menjadi pesimis akibat stigma negatif yang berkembang di dunia maya.

“Pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menghadapi tantangan bersama,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa menjaga pikiran dari pengaruh negatif sangat penting, terutama di era informasi yang serba mudah diakses.

Dengan pola pikir positif, pasangan dapat mengatasi masalah secara lebih bijak.

“Apa yang kita pikirkan akan memengaruhi tindakan kita,” tambah Febby.

Ia berharap pernikahannya senantiasa diberkahi dan terlindungi dari dampak negatif media sosial.

Persiapan Mental Menyambut Hidup Baru

Meskipun baru beberapa hari menikah, Febby mengaku telah mempersiapkan mental untuk menjalani peran barunya sebagai seorang istri.

Menurutnya, pernikahan adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dan usaha terus-menerus.

“Pernikahan ini adalah perjalanan seumur hidup yang harus dijalani dengan baik,” ungkapnya.

Febby merasa bersyukur memiliki pasangan yang terbuka untuk berdiskusi mengenai berbagai hal.

Baginya, keterbukaan dalam komunikasi menjadi landasan utama dalam membangun hubungan yang harmonis.

“Pernikahan bukan hanya soal memberi, tetapi juga menerima dan saling menghargai,” jelasnya.