Connect with us

Berita Otomotif

Bos Yamaha Mengundurkan Diri dari Jabatan Usai Ditikam Putrinya

Yoshihiro Hidaka resmi mundur dari jabatan Presiden Yamaha Motor setelah insiden penusukan oleh putrinya.

Published

on

Bos Yamaha Mengundurkan Diri. Gambar : Dok. relasinasional.com

MPN Indonesia - Yoshihiro Hidaka, Presiden, CEO, dan Direktur Perwakilan Yamaha Motor Co. Ltd., secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir September 2024.

Keputusan Bos Yamaha ini diambil hanya beberapa minggu setelah insiden penusukan yang dialaminya, di mana Hidaka diserang oleh putrinya sendiri.

Pengunduran diri ini diumumkan melalui pernyataan resmi Yamaha Motor Corporation pada Kamis (3/10).

Kronologi Pengunduran Diri

Hidaka mengajukan pengunduran dirinya efektif per (30/9), di mana ia meminta untuk meninggalkan posisinya berdasarkan keinginan pribadi.

Posisi Hidaka kemudian diisi sementara oleh Katsuaki Watanabe, yang sebelumnya menjabat sebagai Chairman dan Direktur Perwakilan.

Selain itu, per 1 Oktober, Motofumi Shitara, Senior Executive Officer dan Direktur, diangkat menjadi Wakil Presiden Eksekutif serta Direktur Perwakilan perusahaan.

Insiden penusukan yang dialami Hidaka terjadi pada tengah malam (16/9), di mana ia mengalami luka sepanjang 15 cm pada siku kirinya akibat serangan menggunakan pisau dapur.

Pelaku penusukan adalah putri Hidaka, Hana Hidaka, yang segera ditangkap oleh Kepolisian Prefektur Shizuoka setelah insiden tersebut.

Alasan Pengunduran Diri

Walaupun insiden penusukan ini menjadi perhatian besar publik, Yamaha menyatakan bahwa pengunduran diri Hidaka tidak berkaitan langsung dengan kasus tersebut.

Dalam pernyataannya, pria berusia 61 tahun ini menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur didorong oleh keinginannya untuk lebih fokus mengurus keluarga.

Ia menyatakan keprihatinannya terhadap keluarganya dan menganggap bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalankan peran sebagai ayah secara penuh.

“Pertama-tama, saya ingin meminta maaf kepada semua orang yang terkait dengan perusahaan kami karena telah menimbulkan kekhawatiran dan masalah. Sebagai seorang ayah, saya telah sampai pada kesimpulan bahwa saya ingin mengabdikan diri untuk merawat keluarga saya,” kata Hidaka, pada Rabu (2/10).

Baca Juga:  Gregorius Ronald Tannur Dinyatakan Tak Bersalah dan Divonis Bebas dalam Kasus Pembunuhan Pacar

Dampak Pengunduran Diri pada Yamaha

Pengunduran diri ini terjadi pada waktu yang krusial bagi Yamaha, terutama ketika perusahaan sedang dalam proses perumusan rencana manajemen jangka menengah.

Hidaka mengakui bahwa pengunduran dirinya sebagai Presiden dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pemangku kepentingan, namun ia menyatakan bahwa Watanabe dan tim manajemen lainnya memahami keputusannya.

“Saya sangat khawatir pengunduran diri saya sebagai Presiden akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi semua pemangku kepentingan, tetapi Ketua Watanabe dan tim manajemen lainnya memahami niat saya dan memutuskan untuk menyerahkannya kepada saya,” tambah Hidaka dalam pernyataan resminya.

Watanabe, yang kini menjabat sebagai Presiden sementara, diharapkan mampu membawa stabilitas di tengah krisis ini.

Dengan pengalamannya sebagai Chairman, Watanabe dianggap sebagai figur yang tepat untuk memimpin perusahaan dalam masa transisi ini, hingga keputusan lebih lanjut terkait pengisian posisi permanen dilakukan.

Trending