Connect with us

Politik

Dilantik Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Fokus Bangun Kerukunan Beragama

Sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah akan fokus pada kerukunan beragama dan moderasi

Published

on

Dilantik Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Fokus Bangun Kerukunan Beragama. Gambar : Dok. Merdeka.com

MPN Indonesia - Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Selasa (22/10).

Dalam peran barunya ini, Gus Miftah akan bertanggung jawab untuk mempromosikan harmoni dan moderasi beragama di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.

Tugas Utama Sebagai Utusan Khusus Presiden

Sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah akan menangani isu-isu penting terkait kerukunan umat beragama dan pembinaan fasilitas keagamaan.

Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi.

“Tugas saya tidak jauh dari urusan kerukunan beragama dan pembinaan keagamaan. Salah satu tugas penting adalah membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi,” ujarnya usai pelantikan di Istana Presiden.

Ia menegaskan bahwa posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden berada di luar lingkup kementerian dan instansi pemerintah lainnya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012.

Unit Kerja Presiden (UKP) yang dipimpinnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden untuk menjalankan perintah yang tidak dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah lainnya.

Fokus Pada Kerukunan Beragama

Sebagai tokoh agama yang sudah dikenal luas, Gus Miftah menegaskan komitmennya untuk menjaga kerukunan di Indonesia, yang dikenal dengan keragamannya.

Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, dan 6 agama resmi, menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan harmoni antarumat beragama.

Menurut Gus Miftah, peran Utusan Khusus Presiden sangat penting untuk memastikan keberagaman ini dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan konflik.

Baca Juga:  Giring Ganesha Terpilih sebagai Wakil Menteri Kebudayaan Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

“Kami ingin menjaga stabilitas kerukunan itu,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, Gus Miftah berencana mendengarkan langsung permasalahan di lapangan sebelum merumuskan solusi yang tepat.

Ia menekankan bahwa moderasi beragama merupakan isu penting, dengan harapan bangsa ini tetap harmonis dan tidak ada gangguan terkait toleransi.

Perbedaan Utusan Khusus Presiden dan Penasihat Khusus

Gus Miftah juga menjelaskan perbedaan antara Utusan Khusus Presiden dengan Penasihat Khusus Presiden.

Menurutnya, posisi Utusan Khusus Presiden setara dengan Menteri Negara, yang memungkinkannya memiliki kantor di Istana.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi tersebut dalam struktur pemerintahan, terutama dalam menangani isu-isu terkait kerukunan dan moderasi beragama.

Program “Rumah Moderasi” Untuk Membangun Toleransi

Sebagai bagian dari programnya, Gus Miftah mengumumkan rencana pembentukan inisiatif bernama “Rumah Moderasi”.

Program ini diharapkan menjadi wadah untuk menangani berbagai persoalan terkait toleransi dan kerukunan di masyarakat.

Menurut Gus Miftah, inisiatif ini akan menjadi langkah strategis untuk mencegah dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan agama dan budaya di Indonesia.

Komitmen Untuk Stabilitas Kerukunan Beragama di Kabinet Merah Putih

Sebagai Utusan Khusus Presiden di Kabinet Merah Putih, Gus Miftah berkomitmen menjalankan tugasnya dengan serius.

Salah satu fokus utama dalam kabinet ini adalah memperkuat kerja sama antaragama dan menjaga toleransi di tengah masyarakat yang semakin plural.

Ia mengakui bahwa menjaga kerukunan di negara yang begitu beragam tidaklah mudah, namun dengan strategi yang jelas dan langkah-langkah terukur, ia optimis stabilitas kerukunan dapat tercapai.

Trending