Connect with us

Berita

Kemenkes Bekukan PPDS FK-Unsrat atas Dugaan Bullying-Pungli: Dari Sewa Mobil hingga Traktir Senior

Kemenkes bekukan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat).

Published

on

PPDS FK-Unsrat dibekukan Kemenkes | Gambar : Ilustrasi Canva

MPN Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membekukan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat) yang berada di RSUP Prof Dr dr R D Kandou, Sulawesi Utara.

Langkah ini diambil setelah ditemukan dugaan pemungutan uang liar (pungli) di luar biaya pendidikan serta kasus bullying yang melibatkan senior terhadap junior di lingkungan pendidikan tersebut.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya menjelaskan bahwa pungutan liar dan bullying di PPDS ini muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari permintaan untuk menyewa mobil, membeli konsumsi, hingga pembelian laptop.

“Lalu ada juga untuk traktir senior, konsumsi, dan lain-lain,” ungkap Azhar saat dihubungi pada Rabu (9/10).

Sebelumnya pernah Layangkan Peringatan

Pembekuan program PPDS FK Unsrat ini diumumkan dalam surat resmi yang dikirimkan kepada Direktur Utama RSUP Prof Dr dr R D Kandou, Sabtu (5/10).

Dalam surat tersebut, Kemenkes menyebutkan bahwa masih terjadi kasus bullying meskipun sebelumnya telah diberikan surat peringatan.

“Masih terjadinya kejadian perundungan walaupun telah diberi peringatan Kemenkes,” tulis surat tersebut.

Azhar menambahkan bahwa bullying yang dialami oleh junior sering kali berbentuk ancaman dan kekerasan, baik verbal maupun non-verbal.

Sayangnya, rincian spesifik mengenai bentuk perundungan ini tidak dijelaskan lebih lanjut dalam surat tersebut.

Kemenkes Tegaskan akan Berantas Bullying di RS Pendidikan

Kemenkes menegaskan komitmennya untuk menindak tegas kasus bullying. Ia memastikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan-laporan yang masuk dengan bukti yang cukup.

Pembekuan program ini diharapkan dapat mencegah jatuhnya korban lebih lanjut di lingkungan pendidikan kesehatan.

Baca Juga:  Perangkat Desa di Banyumas Perkosa Remaja 15 Tahun di Masjid, Korban Hamil dan Diminta Aborsi

“Kami akan tegas menghilangkan bullying di RS Pendidikan,” tegas Azhar.

Kemenkes sebelumnya juga pernah membekukan sementara PPDS di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) setelah insiden meninggalnya dokter muda AR yang diduga akibat bullying. 

Trending