Connect with us

Internasional

Usai Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, Hizbullah Rencanakan Perluas Serangan ke Israel

Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menolak seruan gencatan senjata dengan Hizbullah.

Published

on

Benjamin Netanyahu tolak gencatan senjata. Gambar : Dok. reuters.com

MPN Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara tegas menolak seruan gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Penolakan tersebut disampaikan pada Selasa (15/10) dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron mendesak Israel untuk menerima gencatan senjata demi meredakan ketegangan yang kian meningkat di perbatasan utara Israel.

Namun, Netanyahu menegaskan gencatan senjata hanya akan dipertimbangkan jika bisa menghentikan suplai senjata dan mencegah kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, kembali memperkuat diri.

Netanyahu Tolak Gencatan Senjata Sepihak

Menurut pernyataan kantor PM Israel, Netanyahu menolak gencatan senjata sepihak yang dinilainya tidak akan memberi dampak signifikan pada situasi keamanan di Lebanon.

Ia menekankan bahwa Israel terus melancarkan operasi militer terhadap Hizbullah untuk melindungi warganya di wilayah perbatasan.

Perancis Kritik Permintaan Israel agar UNIFIL Menarik Diri

Perancis yang mendukung perdamaian, mengutarakan ketidaksetujuannya atas permintaan Israel agar pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) menarik diri dari Lebanon selatan.

Otoritas Perancis menganggap keberadaan UNIFIL penting untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

Pada Senin (14/10), pemerintah Perancis memanggil Duta Besar Israel untuk menyampaikan protes terkait serangan militer Israel terhadap posisi-posisi UNIFIL di Lebanon selatan.

Perancis menilai tindakan tersebut berpotensi memperburuk situasi di lapangan.

AS Upayakan Solusi Diplomatik untuk Redakan Konflik

Amerika Serikat juga mengupayakan solusi diplomatik melalui negosiasi yang berfokus pada penghentian kekerasan lintas batas antara Israel dan Hizbullah.

Kedua negara berharap langkah ini bisa mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan yang sudah rentan terhadap konflik berkepanjangan.

Ancaman Hizbullah terhadap Israel

Di sisi lain, pimpinan Hizbullah terus mengeluarkan ancaman kepada Israel.

Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan bahwa kelompoknya akan membuat Israel merasakan penderitaan jika kekerasan di Lebanon berlanjut.

Baca Juga:  Diduga Penisnya Nyangkut, Atlet Lompat Galah Perancis Gagal di Olimpiade Paris 2024

Meski mengancam melanjutkan serangan, Qassem juga menyebut kemungkinan gencatan senjata dengan Israel.

Gencatan Senjata Tak Direspons Israel, Hizbullah Tingkatkan Tekanan

Qassem menambahkan bahwa gencatan senjata melalui perjanjian tidak langsung akan memungkinkan para pemukim Israel kembali ke wilayah utara tanpa kekhawatiran keamanan.

Namun, Netanyahu dan pemerintah Israel hingga kini belum merespons seruan gencatan senjata dari Hizbullah.

Netanyahu bahkan menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan serangan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon, termasuk di Beirut.

Tegangan di Lebanon Selatan Picu Kekhawatiran Perang Regional

Situasi di Lebanon selatan kian tegang setelah serangkaian bentrokan antara pasukan militer Israel dan Hizbullah.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, melalui akun media sosial X, menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan bagi Israel untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah.

Seruan PBB dari Lebanon untuk Gencatan Senjata

Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, menyerukan kepada PBB agar segera mengupayakan gencatan senjata guna mencegah eskalasi lebih parah.

Bou Habib menilai konflik ini berdampak langsung pada warga Lebanon yang menghadapi ancaman keamanan serius.

Ia menegaskan Lebanon berada dalam situasi berbahaya bagi warga sipil jika konflik terus berlanjut.

Reaksi Jepang dan Kekhawatiran Internasional

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah menarik perhatian dunia internasional.

Jepang turut mengutuk tindakan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, di Lebanon.

Pemerintah Jepang mengeluarkan pernyataan yang mendesak Israel menyetujui gencatan senjata demi keselamatan personel PBB dan mencegah korban sipil lebih lanjut.

Kekhawatiran Pecahnya Perang Besar di Timur Tengah

Peningkatan ketegangan antara Israel dan Hizbullah memicu kekhawatiran akan pecahnya kejahatan perang besar yang berpotensi melibatkan negara-negara lain di Timur Tengah.

Baca Juga:  Netanyahu Telepon Biden, AS Dukung Penuh Serangan Balas Dendam Isrel ke Iran

Hingga kini, Israel di bawah kepemimpinan Netanyahu tetap menolak gencatan senjata dengan Hizbullah.

Sementara itu, kelompok yang didukung Iran tersebut mengancam akan melanjutkan serangan ke wilayah Israel jika solusi damai tak tercapai.

Trending