Connect with us

Berita Olahraga

Petinju Aljazair Imane Khelif Ajukan Gugatan Hukum Usai Dituduh Transgender

Imane Khelif, petinju asal Aljazair, menghadapi tuduhan sebagai atlet transgender setelah memenangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Published

on

Petinju Aljazair Imane Khelif. Gambar : instagram/@imane_khelif

MPN Indonesia - Imane Khelif, seorang petinju asal Aljazair yang menjadi sorotan di Olimpiade Paris 2024. Ia dituduh sebagai atlet transgender.

Tuduhan tersebut muncul setelah Khelif memenangkan medali emas dalam cabang tinju wanita.

Namun, Khelif merasa tuduhan ini merugikan dirinya secara pribadi dan profesional, sehingga ia harus mengambil langkah hukum guna membersihkan nama baiknya.

Gugatan Hukum Terhadap Tuduhan Pelecehan

Setelah serangkaian tuduhan yang tersebar di media sosial, Khelif memutuskan untuk mengajukan gugatan hukum.

Ia telah menunjuk seorang pengacara berbasis di Paris, Nabil Boudi, untuk menangani kasus ini.

Gugatan tersebut diajukan kepada pihak berwenang di Prancis, dengan tuduhan tindakan pelecehan dunia maya yang dianggap merusak reputasinya.

Nabil Boudi, dalam pernyataan publiknya, menekankan bahwa gugatan ini akan mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kampanye pelecehan yang bersifat misoginis, rasis, dan seksis terhadap Khelif.

“Pelecehan tidak adil yang dialami oleh juara tinju akan tetap menjadi noda terbesar dari pelaksanaan Olimpiade,” ungkap Nabil Boudi.

Gugatan ini juga tidak hanya menargetkan individu-individu tertentu, tetapi juga platform media sosial X.

Menurut laporan, platform tersebut menjadi media utama di mana tuduhan dan hujatan terhadap Khelif menyebar dengan cepat.

Boudi mengungkapkan bahwa nama-nama besar seperti penulis JK Rowling dan pemilik X, Elon Musk, turut disertakan dalam gugatan ini.

Keduanya dituding berkontribusi dalam penyebaran informasi yang merugikan Khelif, meskipun belum ada klarifikasi lebih lanjut mengenai keterlibatan mereka.

Insiden di Olimpiade Paris 2024

Tuduhan terhadap Imane Khelif mulai mencuat setelah pertandingannya di babak 16 besar tinju wanita kelas 66kg pada Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga:  Usai Berulang Tahun, Jimmy Carter Mantan Presiden AS Pertama yang Hidup Hingga 100 Tahun

Pada 1 Agustus 2024, Khelif berhadapan dengan petinju asal Italia, Angela Carini, dan berhasil memenangkan pertandingan hanya dalam 46 detik.

Pukulan keras yang dilepaskan oleh Khelif memaksa Carini mundur dari pertarungan, kemenangan yang memperkuat reputasi Khelif sebagai salah satu atlet tinju terbaik di Olimpiade.

Namun, setelah kekalahannya, Angela Carini mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tampaknya menyiratkan bahwa Khelif mungkin adalah seorang transgender.

Carini menyatakan bahwa sepanjang kariernya, ia belum pernah merasakan pukulan sekeras yang diberikan oleh Khelif.

Sebagian warganet menuding bahwa postur tubuh Khelif yang mirip pria menambah kecurigaan bahwa ia mungkin seorang transpuan.

Diskualifikasi Sebelumnya dan Tantangan Lainnya

Tuduhan ini semakin diperkuat oleh insiden sebelumnya yang melibatkan Imane Khelif pada Kejuaraan Dunia Wanita 2023.

Dalam ajang tersebut, Khelif dan petinju Taiwan, Lin Yu Ting, didiskualifikasi setelah tes DNA menunjukkan keberadaan kromosom XY, yang biasanya diidentifikasi sebagai ciri-ciri pria.

Meski demikian, baik Khelif maupun Lin Yu Ting diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.

Langkah Hukum sebagai Pembelaan Diri

Dengan mengajukan gugatan ini, Imane Khelif berupaya untuk mengatasi kerusakan reputasi yang ia alami akibat tuduhan transgender.

Pengacaranya, Nabil Boudi, menegaskan bahwa proses investigasi kriminal akan menentukan siapa saja yang terlibat dalam penyebaran kampanye pelecehan terhadap kliennya.

Khelif berharap melalui langkah hukum ini, ia dapat memulihkan citra publiknya serta mendapatkan keadilan atas pelecehan yang ia alami.

passion for media and technology. With experience in SEO writing and shares insights on the latest trends and developments in the digital world.

Trending