Connect with us

Berita

Remaja 14 Tahun di Cikarang Diduga Bunuh Diri Tertabrak Kereta, Surat Wasiat Terkuak

Seorang remaja berusia 14 tahun tewas tertabrak kereta di Stasiun Lemah Abang, Bekasi. Kejadian ini diduga sebagai tindakan bunuh diri.

Published

on

Remaja di Cikarang diduga bunuh diri. Gambar : Ilustrasi canva

MPN Indonesia - Seorang remaja berusia 14 tahun dilaporkan tewas setelah tertabrak kereta api di Stasiun Lemah Abang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kejadian ini terjadi pada Selasa, (27/8), sekitar pukul 15.45 WIB. Berdasarkan laporan awal, peristiwa ini diduga merupakan tindakan bunuh diri.

Kronologi Kejadian

Korban ditemukan terbaring di jalur kereta api sebelum tertabrak oleh KA 61 Sembrani, yang melaju dari arah Surabaya menuju Jakarta.

Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Sutrisno, menyatakan bahwa seorang saksi mata melihat korban sudah terbaring di rel sebelum kereta melintas.

“Melihat korban terbaring di jalur 2 kereta api Km 47.600. Tidak lama kemudian, melintas KA 61 Sembrani Surabaya-Jakarta dari timur, kemudian korban langsung terlempar,” jelas Sutrisno.

Pihak kepolisian yang tiba di lokasi segera melakukan evakuasi dan menemukan barang-barang milik korban, termasuk sepucuk surat wasiat yang diyakini ditulis sendiri oleh korban.

Isi Surat Wasiat Korban

Surat wasiat yang ditemukan di dekat korban ditujukan kepada ibunya. Dalam surat tersebut, korban, yang memperkenalkan dirinya sebagai “Putriyan”, meminta maaf kepada ibunya dan menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di samping makam sang ayah.

Ayah korban diketahui baru saja meninggal, yang diduga menjadi salah satu faktor pemicu kejadian tragis ini.

“Saya neng Putriyan, saya tinggal di dekat pom bensin Al-Barkah Urip Sumoharjo. Tolong siapapun yang temui surat ini, tolong sampaikan kepada ibu saya (Mulyanah). Mah, maafin Dede belum bisa jadi yang terbaik buat Mamah, Dede selalu nyusahin Mamah. Untuk hari ini, Dede nggak bisa pulang ke rumah Mamah. Dede pengen ikut Bapak, soalnya Bapak di kuburan. Dede nyusul Bapak ya, Mah, maafin Neng ya, Mamah nggak usah mikirin Neng. Neng sayang sama Mamah. Pesan Neng, Neng pengen dikubur samping kuburan Bapak,” tulis korban dalam suratnya.

Baca Juga:  Kronologi 3 Bocah di Bekasi yang Hampir Tertabrak Kereta Api

Korban juga meninggalkan nomor telepon yang diyakini milik pacarnya, sebagai salah satu kontak yang bisa dihubungi.

Evakuasi dan Tindakan Lanjut

Setelah kejadian, jenazah korban langsung dievakuasi oleh tim medis dan polisi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi untuk kepentingan autopsi serta penyelidikan lebih lanjut.

Proses ini diperlukan guna memastikan penyebab pasti kematian, meski dugaan sementara adalah bunuh diri.

Setelah proses autopsi selesai, jenazah korban rencananya akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan sesuai dengan permintaan korban yang tertulis dalam surat wasiatnya.

Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian terlihat sangat terpukul oleh peristiwa ini.

Mereka tampak tidak kuasa menahan tangis dan kesedihan.

Menurut pihak keluarga, korban tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan melakukan tindakan bunuh diri.

Mereka juga tidak mengetahui jika korban menghadapi masalah yang berat hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara tertabrak kereta api.

Reaksi Publik di Media Sosial

Tak lama setelah kejadian, video yang memperlihatkan momen-momen setelah insiden tersebut mulai beredar di media sosial.

Reaksi netizen pun beragam, dengan banyak yang merasa prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut.

Beberapa di antaranya mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.

“Iyaa neng, tapi neng disana langsung masuk neraka, nggak bakal ketemu Bapa, neng bundir (bunuh diri) dimana Allah nggak suka hambanya yang melakukan bunuh diri, husnul khotimah neng,” komentar dari salah satu netizen.

Komentar lain menyoroti pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak-anak mereka.

“Duh, agak ngeri kalau anak SMP pemikirannya sudah begini. Peran orang tua dibutuhkan dalam keluarga, tolong siapapun yang punya anak, ajak ngobrol anak tentang apapun itu biar dia merasa punya pendengar dan support system dalam hidupnya,” tulis komentar lainnya dari netizen.

Baca Juga:  Geger! Beredar Video Mesum Pelajar Sesama Jenis di Kuningan

Trending