Polda Metro Jaya Usut Dugaan Promosi Judi Online oleh Denny Cagur

MPN Indonesia - Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan promosi judi online yang melibatkan Denny Cagur, anggota DPR Komisi X.

Dugaan ini muncul dari video yang beredar di media sosial, menunjukkan Denny diduga mengiklankan situs judi online dengan kemasan sebagai situs permainan.

Menyikapi viralnya video tersebut, Polda Metro Jaya berencana mendalami kasus ini untuk memastikan ada tidaknya unsur pidana dalam promosi tersebut.

Penyelidikan Siber atas Dugaan Promosi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi bahwa tim siber telah memulai penyelidikan terkait dugaan promosi judi online ini.

“Tentunya akan dilakukan pendalaman oleh Polda Metro Jaya berdasarkan hasil patroli siber yang kami lakukan,” ujarnya kepada wartawan pada Rabu (6/11).

Video yang menjadi bukti awal akan dianalisis untuk menentukan apakah terdapat pelanggaran pidana dalam promosi tersebut.

Ade Ary juga mengimbau agar masyarakat dan publik figur lainnya, terutama mereka yang memiliki banyak pengikut di media sosial, tidak terlibat dalam promosi situs judi online.

Menurutnya, segala bentuk promosi terkait perjudian online, walaupun dikemas sebagai permainan, tetap dianggap pelanggaran pidana yang akan ditindak tegas oleh pihak berwenang.

Tanggapan Denny Cagur atas Kasus Viral

Denny Cagur, anggota Fraksi PDI Perjuangan, turut merespons pemberitaan ini.

Dalam klarifikasinya, Denny menyebutkan bahwa dirinya pernah diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait dugaan promosi judi online, bersama puluhan artis lainnya.

“Prosesnya memang sudah berjalan, ada 27 artis waktu itu, karena ketidaktahuan kita semua pun sudah dipanggil ke Bareskrim, saya sudah datang mengikuti aturannya,” ujar Denny di kompleks parlemen, Rabu (6/11).

Denny mengaku pemanggilan tersebut terjadi saat dirinya baru memulai tugas sebagai anggota dewan, namun ia tidak ingat persis kapan pemeriksaan dilakukan.

Selanjutnya, ia menyatakan akan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang.

Dugaan Keterlibatan Pegawai Komdigi dalam Kasus Judi Online

Kasus dugaan promosi judi online yang menjerat Denny Cagur bukanlah satu-satunya masalah terkait perjudian yang sedang diselidiki polisi.

Dalam pengembangan kasus lain, Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang tersangka terkait penyalahgunaan wewenang dalam pemblokiran situs judi online, termasuk sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Di antara tersangka, 11 orang merupakan pegawai Komdigi yang diduga terlibat dalam pengaturan pemblokiran situs perjudian.

Tiga tersangka lainnya, diidentifikasi sebagai AK, AJ, dan A, diduga berperan dalam operasional ‘kantor satelit’ yang mengendalikan situs-situs judi tersebut.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa tersangka AK, meski gagal dalam seleksi sebagai tenaga teknis di Komdigi untuk sistem pemblokiran konten negatif, tetap dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk memblokir situs judi online.

“Faktanya, tersangka AK kemudian dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran website perjudian online,” ujar Wira, juru bicara kepolisian.

Saat ini, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sedang mendalami alasan di balik keputusan mempekerjakan AK walaupun ia tidak lulus seleksi.

Imbauan kepada Publik Figur dan Masyarakat

Terkait kasus promosi judi online, pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih endorsement atau kerja sama.

Kombes Ade Ary menegaskan bahwa promosi judi online dalam bentuk apa pun berdampak buruk bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang terjerat dalam aktivitas perjudian.

“Mempromosikan judi online berarti mengajak orang, mengarahkan orang kepada akun tertentu. Judi itu menyengsarakan para pemainnya,” ujarnya.