Connect with us

Berita

Sebanyak 24.874 Warga Medan Terdampak Banjir Akibat dari 3 Sungai yang Meluap

Sebanyak 24.874 warga terdampak banjir di Medan akibat luapan Sungai Deli, Babura, dan Sei Belawan.

Published

on

Sebanyak 24.874 Warga Medan Terdampak Banjir Akibat dari 3 Sungai yang Meluap. Gambar : kbknews.id

MPN Indonesia - Sebanyak 24.874 warga di Kota Medan, Sumatera Utara, terdampak banjir yang melanda 10 kecamatan akibat luapan tiga sungai besar, yaitu Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.

Bencana banjir ini terjadi setelah hujan deras berkepanjangan mengguyur wilayah tersebut, memperburuk kondisi daerah aliran sungai.

Banjir Berdampak pada 10 Kecamatan

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari, banjir merendam 7.699 rumah dengan total 8.751 kepala keluarga terdampak.

Sebagian besar korban kini berada di lokasi pengungsian seperti rumah ibadah, sekolah, dan rumah warga.

Beberapa lainnya tetap tinggal di rumah untuk menjaga harta benda.

“Total ada 24.874 jiwa terdampak, termasuk 67 lanjut usia, 34 balita, 129 anak-anak, dan dua ibu hamil,” ungkap Yunita pada Kamis (28/11).

Adapun wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan Selayang.

Khusus di Kecamatan Medan Maimun, terdapat lima kelurahan yang mengalami banjir signifikan, yaitu Kelurahan Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru.

Penyebab Bencana Hidrometeorologi

Banjir di Medan disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan durasi hujan yang berlangsung lama.

Kepala Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa beberapa faktor meteorologis turut memengaruhi kondisi ini.

“Faktor atmosfer seperti Monsun Asia membawa udara lembap dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Pola angin menunjukkan adanya konvergensi dan perlambatan di wilayah Sumatera Utara,” papar Hendro.

Baca Juga:  BMKG Klarifikasi Soal Gempa Megathrust yang Disebut 'Tinggal Menunggu Waktu'

Selain itu, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) selama sepekan terakhir berada pada fase aktif, ditambah nilai Indian Ocean Dipole (IOD) negatif sebesar -0,73.

Keadaan ini diperparah oleh pengaruh bibit siklon tropis 99B yang terdeteksi di perairan Samudra Hindia sebelah barat Sumatera.

“Semua faktor ini meningkatkan potensi hujan lebat dan berdurasi panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara,” tambah Hendro.

Penanganan dan Bantuan

BPBD Sumatera Utara bersama instansi terkait telah melakukan upaya penanganan di wilayah terdampak banjir.

Personel gabungan diterjunkan untuk membantu evakuasi warga, menyiapkan lokasi pengungsian, serta memastikan keamanan di titik-titik rawan.

Trending