Wabah Cacar dan Gondongan, SMPN 8 Tangsel Lockdown hingga Akhir Oktober

MPN Indonesia - SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) mengambil langkah dengan menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit menular di sekolah tersebut.

Keputusan ini diambil setelah beberapa siswa terjangkit cacar air dan gondongan, dua penyakit menular yang memengaruhi lingkungan sekolah.

Kebijakan lockdown dimulai pada Kamis (17/10) dan dijadwalkan berakhir pada 31 Oktober 2024.

Penyebab Penyebaran Penyakit

Penyakit yang menyebabkan penerapan lockdown adalah cacar air dan gondongan.

Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang ditandai dengan gejala seperti ruam dan lepuhan di kulit.

Sementara itu, gondongan adalah penyakit menular yang menyerang kelenjar parotis di leher, menyebabkan pembengkakan, dan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus.

Kedua penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau droplet dari batuk dan bersin.

Kondisi Sekolah Setelah Penerapan Lockdown

Pada Rabu (23/10), lingkungan sekolah SMPN 8 Tangsel terlihat sepi, dengan hanya beberapa petugas kebersihan dan guru yang berada di dalam gedung.

Semua pintu kelas di SMPN 8 Tangsel ditutup rapat, dan akses ke lantai atas sekolah dibatasi dengan mengunci tangga.

Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran penyakit menular ke lebih banyak siswa dan staf.

Penerapan PJJ di SMPN 8 Tangsel memungkinkan siswa melanjutkan proses belajar dari rumah selama masa lockdown.

Tindakan Penanganan Penyebaran Penyakit

Dalam upaya menghentikan penyebaran penyakit di SMPN 8 Tangsel, pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Tangsel.

Koordinasi ini meliputi penerapan berbagai protokol kesehatan dan tindakan preventif di area sekolah.

Salah satu langkah utama yang diambil adalah penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan kelas untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi risiko penularan virus cacar air dan gondongan.

Selain itu, pihak sekolah memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua terkait gejala penyakit serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan di rumah, seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita.