Anies Baswedan Tegaskan Dukungan pada Tom Lembong Meski Jadi Tersangka Korupsi

MPN Indonesia - Anies Baswedan, menyatakan rasa terkejutnya atas penetapan Thomas Trikasih Lembong, atau Tom Lembong, sebagai tersangka dalam kasus korupsi impor gula.

Pernyataan ini disampaikan oleh Anies melalui akun media sosial X pribadinya pada Rabu (30/10).

Meskipun terkejut, Anies menegaskan bahwa ia tetap mendukung sahabat lamanya tersebut dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Persahabatan Anies dan Tom Lembong

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ia telah bersahabat dengan Tom Lembong selama lebih dari 20 tahun.

Anies menyebut Tom sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi.

Tom dikenal selalu memprioritaskan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi, baik dalam karier panjangnya di dunia usaha maupun dalam masa jabatannya di pemerintahan.

“Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe yang suka neko-neko. Karena itu, selama karier panjangnya di dunia usaha dan masa singkat di pemerintahan, ia sangat disegani, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” ujar Anies.

Dukungan Anies Baswedan terhadap Proses Hukum

Meskipun Tom Lembong telah menjadi tersangka dalam kasus korupsi impor gula, Anies Baswedan menyatakan keyakinannya bahwa proses hukum dan peradilan akan berjalan secara adil dan terbuka.

Ia menekankan pentingnya menghormati proses hukum di negara ini.

Selain itu, Anies menyatakan akan tetap mendukung Tom secara moril di tengah kasus yang sedang menjeratnya.

“Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah kamu lakukan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus,” kata Anies.

Anies juga menambahkan bahwa ia berharap negara ini dapat menunjukkan bahwa prinsip negara hukum yang tercantum dalam Penjelasan UUD 1945 masih berlaku.

“Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid, yaitu bahwa Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat),” lanjutnya.

Kasus Korupsi Impor Gula

Kasus korupsi yang menjerat Tom Lembong bermula dari kebijakan yang dikeluarkan saat ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Presiden Joko Widodo.

Tom diduga memberikan izin kepada perusahaan swasta untuk melakukan impor gula kristal mentah (GKM) yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih (GKP).

Tindakan tersebut diduga melanggar peraturan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian Nomor 257 Tahun 2014, yang menyatakan bahwa impor GKP hanya boleh dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Akibat tindakannya tersebut, Kejaksaan Agung menetapkan Tom sebagai tersangka.

Ia dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Jika terbukti bersalah, Tom terancam hukuman penjara seumur hidup.

Hubungan Dekat Tom Lembong dengan Anies Baswedan

Tom Lembong memiliki hubungan yang erat dengan Anies Baswedan, terutama setelah menjadi bagian dari tim nasional Anies-Muhaimin pada Pemilihan Presiden 2024 lalu.

Tom sempat menarik perhatian publik berkat sejumlah kritik tajamnya terhadap kebijakan Presiden ke-7, Joko Widodo, saat kampanye.

Salah satu kritiknya yang menonjol adalah pandangannya terhadap hilirisasi industri yang ia sebut dilakukan secara “ugal-ugalan.”

Meskipun kini terjerat kasus korupsi impor gula, Anies tetap menegaskan dukungannya kepada Tom, baik sebagai sahabat maupun sebagai rekan dalam upaya membangun bangsa.

Dukungan ini, menurut Anies, tidak akan surut meskipun proses hukum terhadap Tom terus berjalan.