Internasional
Bentrok di Amsterdam, Suporter Israel Serang Rumah Berbendera Palestina
Suporter Maccabi Tel Aviv diduga menjadi pemicu kerusuhan di Amsterdam setelah menyerang warga yang memasang bendera Palestina.
MPN Indonesia - Ketegangan terjadi di Amsterdam pada Kamis (7/11) malam setelah suporter klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, dituduh memicu bentrokan dengan warga lokal di sekitar Stadion Johan Cruyff Arena.
Insiden ini terjadi usai pertandingan Liga Eropa antara Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam yang berakhir dengan kemenangan tuan rumah, Ajax, dengan skor 5-0.
Bentrok Usai Pertandingan, Suporter Israel Dituduh sebagai Pemicu
Pertandingan Liga Eropa antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv, yang digelar di Amsterdam pada Kamis (7/11).
Menurut anggota Dewan Kota Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, suporter Maccabi Tel Aviv diduga menjadi pemicu insiden ini dengan melakukan serangan terhadap warga lokal yang mengibarkan bendera Palestina di sekitar kota.
Veldhuyzen, dalam keterangannya kepada media Al Jazeera pada Sabtu (9/11), menyatakan bahwa kekerasan mulai terjadi ketika sekelompok suporter Israel menyerang warga yang memasang bendera Palestina di rumah mereka.
“Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai,” ungkap Veldhuyzen.
Akibat insiden ini, warga Amsterdam merasa terancam dan akhirnya memobilisasi diri untuk melawan aksi suporter Israel.
Kekerasan Meluas ke Area Sekitar Stadion Johan Cruyff Arena
Kerusuhan yang awalnya terjadi di sekitar Stadion Johan Cruyff Arena meluas ke beberapa area lain di Amsterdam.
Pertandingan yang dimenangkan Ajax dengan skor 5-0 itu diduga memperburuk situasi.
Di babak pertama, Ajax sudah unggul 3-0, sementara pengamanan ketat diberlakukan di sekitar stadion mengingat tingginya tensi antara kedua kubu suporter.
Bentrok yang melibatkan warga lokal dan beberapa suporter berujung pada beberapa korban luka, meskipun jumlah pastinya belum diumumkan.
Pihak kepolisian masih melakukan investigasi dan telah menambah pengamanan di Amsterdam guna mencegah kemungkinan kekerasan susulan.
Aktivis Palestina Angkat Suara atas Kekerasan yang Dialami Warga Lokal
Selain Veldhuyzen, aktivis Palestina yang tinggal di Belanda, Mo Kotesh, juga memberikan pernyataan mengenai serangan yang dilakukan suporter Maccabi Tel Aviv.
Kotesh menyebutkan bahwa beberapa suporter Israel menyerang orang-orang yang melintas, merusak properti, dan mengganggu pengemudi taksi.
Aksi kekerasan ini dilaporkan sudah terjadi sejak Rabu (6/11), sehari sebelum pertandingan.
Menurut Kotesh, ketegangan semakin memuncak ketika beberapa suporter Israel mencopot bendera Palestina dari bangunan tertentu di Amsterdam.
Ia juga menyebutkan adanya ujaran kebencian yang disampaikan kepada warga Arab, yang semakin meningkatkan ketegangan di kota yang memiliki populasi beragam ini.
Respon Otoritas Belanda untuk Mengatasi Kekerasan
Bentrok yang melibatkan suporter Israel di Amsterdam ini langsung mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota dan kepolisian.
Otoritas setempat segera mengambil langkah-langkah untuk mengamankan situasi dan melindungi warga yang terdampak kekerasan.
Pihak berwenang memperketat pengawasan di sejumlah area di Amsterdam yang diketahui menjadi titik pertemuan suporter dari klub-klub luar negeri.
-
Gadget2 months ago
Pecinta iPhone Merapat! Begini Cara Ikut Pre-Order iPhone 16
-
Berita3 months ago
Pria di Aceh Tenggara Bunuh Istri karena Sering Live TikTok
-
Internasional3 months ago
Wanita Pelari di Malaysia Berlumuran Darah usai Diserang Berang-Berang
-
Berita3 months ago
Pertamax Masuk Kategori BBM Kotor Seperti Pertalite
-
Olahraga2 months ago
Erick Thohir Bakal Datangkan Presiden FIFA ke Indonesia pada Oktober 2024.
-
Viral2 months ago
Tulis Surat Terbuka ke Jokowi, Ibu Korban Pencabulan oleh DPRD Singkawang: Pelaku Terlalu Kuat & Berkuasa
-
Viral2 months ago
Caleg DPRD Singkawang yang Diduga Pelaku Pencabulan Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD
-
Entertainment3 months ago
Lolly Dijemput Paksa Nikita Mirzani, Bawa Polisi dan dr. Oky Pratama