Tinjau Banjir di Kampung Kebon Pala, Wapres Gibran Bagikan Susu dan Alat Tulis Gratis untuk Anak Sekolah

MPN Indonesia - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Kampung Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran membagikan susu dan alat tulis kepada anak-anak setempat yang menyambutnya dengan antusias.

Anak-Anak Sambut Kunjungan Wapres Gibran

Banjir yang melanda Kampung Kebon Pala membuat banyak warga terdampak, termasuk anak-anak.

Gibran yang turun langsung ke lokasi menyusuri gang-gang perumahan sembari menyapa warga dan memberikan bantuan berupa susu dan alat tulis.

Salah seorang anak, Desi, siswi SMPN 26 Jakarta, mengaku sangat gembira atas kesempatan bertemu dengan Wakil Presiden.

“Excited banget, baru pertama kali, kayak senang banget,” kata Desi, sambil menceritakan pengalamannya menerima buku, pensil, dan alat tulis lainnya dari Gibran.

Meskipun pertemuan berlangsung singkat, Desi merasa terkesan meski tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh Wapres.

Kondisi Banjir di Kampung Kebon Pala

Banjir di Kampung Kebon Pala terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung, dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter di beberapa wilayah.

Ketua RT setempat, Sutrisno, menjelaskan bahwa banjir kiriman tersebut mulai dirasakan warga sejak dini hari, tepatnya sekitar pukul 05.00 hingga 06.00 WIB.

“Sebetulnya dari tengah malam ya, tapi (banjir) nyampenya ke sini pagi,” ujar Sutrisno.

Menurutnya, meskipun cuaca di sekitar Kampung Melayu hanya diguyur gerimis pada malam sebelumnya, debit air yang tinggi dari wilayah hulu menyebabkan luapan yang signifikan.

Pantauan di lokasi menunjukkan warga sibuk mengeluarkan air banjir dari rumah masing-masing.

Bantuan logistik seperti yang diberikan oleh Wapres Gibran menjadi salah satu bentuk dukungan bagi masyarakat terdampak bencana alam ini.

Kehadiran Wapres Gibran di lokasi bencana mendapat apresiasi dari warga. Selain memberikan bantuan, Gibran juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, meskipun dalam suasana yang ramai.

Upaya ini dianggap memberikan semangat kepada para korban banjir, terutama anak-anak yang menjadi penerima langsung dari bantuan tersebut.